Saringan Tiga Lapis Ala Socrates
Yups! Kali ini kita akan belajar tentang Saringan Tiga Lapis Ala Socrates. Artikel ini untuk mempertajam sikap kritis kita dalam menerima informasi atau berita. Agar tidak lagi termakan kabar bohong, lebih-lebih di masa pandemi ini.
Dan lebih daripada itu, menjadi makhluk sosial yang dikenal sebagai individu yang menyenangkan juga bisa diusahakan dengan mempelajari dan mempraktikkan teori Socrates ini lho! Kok bisa?
Sekadar informasi, kebanyakan orang awam membicarakan kejelekan orang lain tanpa tahu benar apa yang sebenarnya terjadi. Nah, bagaimana mau disukai rekan, tetangga, dan kerabat jika suka ngegosip! Kebenarannya juga gak jelas. Fix! Pekerjaan unfaedah!
Agar, terhindar dari perbuatan yang sia-sia maka kita perlu tahu cara untuk mengantisipasi. Ibarat pepatah, sedia payung sebelum hujan. Hehe
Kembali pada fokus utama, mungkin bagi kalian yang suka filsafat kisah ini tidak lagi asing ya. Jadi, suatu hari Socrates, seorang filsuf yang masyhur karena pengetahuan dan kebijaksanaannya yang tinggi, bertemu dengan seorang pria.
Pria tersebut hendak menceritakan kabar yang ia peroleh mengenai teman Socrates tersebut. Namun Socrates yang bijaksana menahan pria tersebut untuk langsung bercerita dan meminta sedikit waktu untuk memberikan tiga ujian kepada pria tersebut.
"Apa itu?" Tanya si pria penasaran. "Ujian tiga saringan" jawab filsuf itu bijak. "Baiklah, katakan, apa saja?" lanjut si pria.
1. KEBENARAN
"Apakah kabar yang Anda bawa untuk Saya sudah pasti benar?" kata Socrates mengajukan pertanyaan pertama. Namun, pria tersebut mengaku bahwa ia baru mendapat berita tersebut dan tidak tahu kebenaran yang sesungguhnya.
"Baiklah, mungkin Anda bisa melalui ujian saringan yang kedua, jika tidak bisa pada ujian saringan pertama," ucap Socrates pada si pria. Dan pria tersebut setuju pada apa yang dikatakan filsuf di hadapannya.
Ingat, sebelum membagikan informasi pastikan dulu valid tidaknya informasi
2. KEBAIKAN
"Apakah kabar yang hendak Anda katakan kepada Saya adalah baik?" lanjut Socrates. Namun jawaban pria tersebut juga tidak memuaskan sama sekali.
Kabar yang hendak disampaikan pada Socrates justru mengenai keburukan temannya dan itu tidak valid. Akan tetapi meskipun begitu, Socrates dengan sabar tetap melanjutkan ujian tiga saringan yang diajukan kepada pria pembawa berita tersebut.
Lakukan cek & ricek. Apa substansi informasinya, good or bad?
3. KEGUNAAN
"Apakah kabar mengenai teman Saya yang ingin Anda sampaikan pada saya itu berguna untuk Saya?" Pertanyaan terakhir untuk si pria pun disampaikan.
"Sebenarnya berita ini sungguh tidak mendatangkan manfaat untukmu," jawab pria itu.
Kemudian Socrates menyimpulkan, "kalau begitu jika apa yang ingin Anda sampaikan kepada Saya tidak benar, tidak pula baik, bahkan tidak berguna buat Saya. Kenapa Anda ingin menceritakannya kepada Saya?"
Sebaiknya jangan buang waktu dan tenaga untuk sesuatu yang tidak berguna
Nah sobat Ruang Baca, bagaimana? Apa kalian tertarik mencoba Saringan Tiga Lapis Ala Socrates? Sekali-kali gakpapa dong hidup ala filsuf gitu, hihi...
Ya sudah dulu, author masih ada Kelas Puisi Online. Sampai jumpa lagi. Bye bye...
Baca juga: Pentingnya Jurnalisme