Sabtu, 24 Oktober 2020

Counterfactual Thinking

Mengenal Counterfactual Thinking


 Kak, aku tuh kadang suka memutar ulang peristiwa di masa lalu tapi cenderung seperti orang menyesal dibanding tidak bisa move on. Aku kenapa ya kak? 


Counterfactual thinking


Hallo sobat Ruang Baca, how are you? My hope you are stay healty. Oke, kalian sudah melakukan kebaikan apa hari ini? Bukan untuk orang lain, tapi bagi dirimu sendiri. Lho, lho... kok bisa? Bisa dong, butuh penjelasan? Mari kita rinci bersama. 


Seperti mata rantai makanan, hidup manusia pun begitu. Contoh kecilnya, untuk mengisi gelas yang kosong, botol harus memiliki isi. Maksudnya, untuk bisa membantu orang lain kalian harus membantu diri kalian sendiri terlebih dahulu. Help your self to help other. Ya bagaimana membantu dan membahagiakan orang lain sedang membantu dan membahagiakan diri sendiri saja tidak mampu?


Jadi kebaikan apa yang sudah kalian berikan pada dirimu sendiri? Sudah ketemu nggak jawabannya? Belum? Biar kakak bantu. Your kindness for yourself is you know that your mind is wrong. Dan kalian ingin memperbaikinya. Kesadaran inilah yang dapat mengantarkanmu menjadi individu yang lebih baik dan bahagia. 


By the way, di dalam ilmu psikologi kebiasaan untuk memutar ulang kejadian masa lalu di dalam kepala dengan skenario berbeda disebut counterfactual thinking. Dalam kondisi tersebut kalian berpikir 'seandainya' yang terjadi adalah hal yang berbeda, dan bukan hal yang benar-benar sudah terjadi. 


Misal, seandainya dua puluh tahun yang lalu aku lebih mengerjakan banyak hal ketimbang yang tidak dikerjakan, pasti sekarang aku bahagia dan bebas dari penyesalan ini. Seandainya di bangku sekolah aku giat belajar, pasti aku tidak akan mengalami kesulitan setelah memutuskan masuk Perguruan Tinggi. Seandainya dulu aku tidak memaksakan kehendak dan mengikuti saran orang tua, pasti aku akan memiliki keluarga yang bahagia. 


Keadaan dimana kalian berandai-andai atau surprisingly itu normal dialami oleh individu. Hanya saja menyesali sesuatu dengan berlebihan tidak akan mendatangkan manfaat, justru akan menjadi masalah bagi kehidupan di masa mendatang. So, kita harus bijak menyikapinya ya, sobat ruang baca. Jangan sampai terjebak dalam penyesalan. 


Adapun sifat counterfactual thinking itu netral. Sikap kita yang membuatnya berdampak positif dan negatif. Sebab selain bisa menjebak kita dalam khayalan, counterfactual thinking juga bisa membuat kita lebih bisa memaknai hidup dan bersyukur, serta kita bisa belajar memperbaiki diri dari kesalahan di masa lalu. Dan itu artinya kondisi surprisingly tidak benar-benar buruk. 


"Banyak hal sederhana yang seringkali diperumit sama pikiran kita sendiri" _Marchella FP. NKCTHI


Wah... jangan sampai hidup kita diperumit oleh pikiran kita sendiri sobat! Untuk itu kalian harus tahu bagaimana cara memaksimalkan mekanisme pikiran. Kunjungi link di bawah ini ya. Hehe


Baca juga: Cara Tepat Memanfaatkan Pikiran


Selamat membangun self confidence! 










 






Related Posts

Add Comments


EmoticonEmoticon