Kamis, 15 Oktober 2020

Rutinitas


Rutinitas


Rutinitas


Kutitip harapan pada hujan-hujan, terbang bersama rinai, dipeluk angin


Sebab tak kumiliki tujuan, langkah yang membawa kaki pergi


Kucari kotamu tapi tak ada di peta, 


Wahai, 


Adalah kau puisi paling sunyi yang kutulis pada aksara tak bermuara


Hatiku terjebak pada satu tempat tak bernama, mencintai bayangmu berulang-ulang


Adakah kebodohan lebih dari ini?  

Related Posts

Add Comments


EmoticonEmoticon