Kamis, 15 Oktober 2020

Kewajiban Manusia Itu...


Kewajiban Manusia Itu...


Kewajiban Manusia


Hai, apa kabar nih sahabat Ruangbaca? Stay positif ya... dan jangan lupa pesan ibu. Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. 


Ups! Untuk yang terakhir tidak berlaku dalam intensitas kunjungan sahabat Ruangbaca, sebab di sini kita akan update pengetahuan bersama... oke, mari simak di sini. 


Oh iya, postingan kali ini khusus untuk mengulas yang berkaitan erat dengan penciptaan kita, "Kewajiban Manusia" akan tetapi sebelumnya kita akan mengingat ulang mengenai AI, karena ini berkaitan dengan eksistensi manusia. 


Sobat madam masih ingat soal AI nggak? Atau Artificial Intelligence. Fakta ini pernah berada di puncaknya ya. Sebenarnya artikel ini tidak untuk membahas AI melainkan manusia, akan tetapi sebagai pengantar mungkin perlu dikupas sedikit. 


Nah, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. 


Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein kecerdasan buatan adalah “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”. Umumnya sistem seperti ini berupa komputer. 


Lho kok bisa kak? Bagaimana caranya? Menurut beberapa artikel, kecerdasan tersebut diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin atau komputer supaya dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh manusia. Ada beberapa bidang yang menggunakan kecerdasan buatan ini, di antaranya sistem pakar, games, logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika. 


Wah, akan seperti apa nasib manusia setelah lahir banyak penemuan dalam bidang rekayasa AI, yang bisa melakukan dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan cepet. Pasti manusia akan tergantikan oleh robot-robot itu. 


Itu sebatas asumsi dan atau kekhawatiran terhadap beberapa kemungkinan yang terjadi di masa depan. Tapi tenang dulu sobat madam. Pakar robotika menciptakan artificial intelegensi bukan untuk menggantikan posisi manusia, melainkan hanya untuk membantu pekerjaan manusia. Lebih-lebih dalam tujuan penciptaan manusia, beserta kewajiban manusia sebagai khalifah di muka bumi. Jadi manusia akan tetap menjadi makhluk yang sempurna dengan akalnya. 


Ngomong-ngomong, apa sih kewajiban kita sebagai manusia? Soalnya ada yang bilang bahwa lelaki dan perempuan sejati ialah manusia yang sebenarnya. Orang yang sungguh-sungguh manusia, sebagaimana ia diciptakan untuk menjadi manusia sejak semula. Oleh karena itu penting itu mengetahui kewajiban manusia di tengah keadaan yang carut marut ini. Joom!! 


Yang pertama, kewajiban manusia adalah menegakkan kalimat Tuhan. Dalam hal ini, kita harus memperhatikan cara untuk meneggakkannya, Sebab sesuatu yang baik tidak akan berakhir baik, jika ditempuh dengan cara yang tidak baik. Jangan sampai meninggalkan kesan buruk pada sebuah dogma karena sikap tidak bijak. Perumpamaan nya seperti ini, menyuguhi tamu adalah kebaikan namun akan menjadi tidak baik apabila kopi yang disuguhkan disiramkan ke wajah tamu. 


Selanjutnya, membangun masyarakat yang baik dan benar. Ini rada-rada berat ya, mengingat perguliran zaman dan keberlangsungan gaya hidup manusia yang semakin tidak terkendali. Studi kasus membuktikan mayoritas yang sedikit akan terpengaruh yang lebih banyak. Namun itu bukan berarti tidak mungkin lho sobat madam. Bagaimana supaya bisa membangun masyarakat yang baik dan benar? Kalau dalam bahasa Arab ada istilah ibda' binafsik! Artinya adalah dimulai dari diri sendiri. Jadi kuncinya berangkat dari pribadi masing-masing individu. 


Salah satu manusia nomor satu di Indonesia pun menyatakan bahwa untuk membangun negara yang baik harus berangkat dari keluarga yang baik. Hal yang sama juga diakui oleh Yahudi lho sob. Oleh karena itu orang Yahudi sangat berhati-hati dalam memilih pondasi untuk membangun sebuah keluarga. Lebih spesifik? Perubahan besar dimulai dari hal kecil. So, mari bangun masyarakat yang baik dan benar dari diri sendiri dulu. 



Related Posts

2 komentar

  1. Huaa kereen

    Kunjungi jg blog saya jend-rahman.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mas Rahman, pasti saya invite juga

      Hapus


EmoticonEmoticon