Hubungan yang Baik
Karena manusia dibagi menjadi dua jenis yang berbeda tentu antara yang satu dengan yang lainnya memiliki ketertarikan. Ketertarikan pada lawan jenis adalah hal yang normal, jadi sah-sah saja jika kamu naksir seseorang yang menurutmu menarik dan pantas dicintai.
Bagaimana jika beda status sosial atau kasta? Ya tidak apa apa, lagian siapa yang bisa mengatur urusan hati. Ingat, tidak ada yang bisa mengontrol kepada siapa kita jatuh cinta.
Jatuh cinta bagi sebagian orang itu mudah. Bahkan tidak sedikit yang dalam satu waktu bisa menggebet beberapa pasangan intim. Apalagi jika kalian punya modal ya... duh! Gak kebayang bagaimana pertualangan cintanya, hehe..
Jadi apa tuh yang sulit?
Mempertahankan! Ini bukan pekerjaan mudah ya, lebih-lebih bagi mereka yang tidak mau berjuang. Kamu termasuk yang mana nih? Pejuang sejati? Atau petualang sejati, yang melebarkan manuvernya kemana-mana? Duh, jangan sampai deh! Perasaan bukan buat candaan soalnya. Kasian doi, (gigle).
Oke, kembali ke pembahasan. Gimana dong cara mempertahakan hubungan yang sudah capek capek dibangun? Caranya mudah kok, yang susah itu egonya. Jadi buat kamu yang sedang berjuang, turunkan sedikit ego. Gakpapa kok, selama tidak sampai menjatuhkan harga diri.
Usaha sedikit lah. Hubungan tanpa usaha adalah hubungan yang gagal. Dalam sebuah hubungan dibutuhkan usaha untuk berkomunikasi secara intens, usaha untuk menjelaskan, menyelesaikan masalah, serta kepercayaan yang berbeda.
Masalahnya kadang-kadang, untuk memberikan kabar saja prosesnya sangat panjang, lebih-lebih Sista nih! Biasanya gengsi banget untuk memulai percakapan. Harga diri banget deh pokoknya! Begitulah kira-kira.
Tapi kalau dipikir-pikir lagi, apa bagusnya menunggu penuh gelisah? Ide untuk memulai obrolan juga bukan ide yang buruk. Kenapa tidak dicoba dulu? Seandainya tidak ada respon atau low response, bisa jadi doi lagi sibuk, atau sedang ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Husnudzan itu penting lho.
Kalau sampai berjam-jam pesan yang kamu kirim belum juga dibaca? Padahal sudah centang dua. Ya, tanyakan saja langsung kenapa, daripada menduga-duga dan akhirnya tersesat kan bahaya.
Bertanya kan gak ada yang salah, ketimbang menjudge orang sembarangan bisa barabe urusan. Pasangan bisa ilfil, hubungan bisa terancam, akhirnya penyesalan datang belakangan. Gak mau kan?
Doi harus belajar mengerti juga. Dia bertanya demikian karena dia sayang. Jawab saja seperlunya. Tidak perlu panjang-panjang. Yang dia butuhkan hanya jawaban kok.. luangkan sedikit waktu untuk menjawab pesan atau telpon darinya. Perlakuan kecil seperti itu bisa menambah rasa cinta pasangan lho.
Nah gimana? Sudah ada pandangan gak? Hematnya itu membangun hubungan yang baik mesti berjalan dua arah. Bagaimana akan berhasil jika yang berjuang sendirian? Kita sama-sama tahu bahwa cinta tidak sebercanda itu.
Selamat mencoba!