Tidak habis pikir sekarang sudah memasuki pertengahan November. Itu artinya 2020 akan segera berlalu, dan sebentar lagi memasuki tahun 2021. Untuk memulai tahun baru biasanya harapan dari sebagian orang adalah menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sehat, dan bahagia. Tiga kata yang sudah menjadi mantra, sugesti, dan impian dalam pikiran dan hidup banyak orang. Tiga kata sederhana yang berkesinambungan, dan terikat satu sama lain.
Mungkin teman-teman juga pernah bertanya kenapa semua orang memimpikan kindness, healthiness, and happiness. Dan bagaimana caranya agar ketiga kata kunci hidup di atas bisa diraih, sehingga kita menjadi manusia yang paling beruntung. Akhir-akhir ini memang banyak orang yang berminat mencari tahu tentang tutorial atau cara terkait banyak hal, sehingga jika Anda pergi ke toko buku, Anda akan menemui banyak buku dengan judul, seperti Seni Bahagia, Seni Hidup Minimalis, Seni Bersikap Bodo Amat, dan seni-seni yang lainnya.
Mungkin selanjutnya Anda akan menyadari kenyataan tersebut dan mulai mempertanyakannya. Mungkin Anda juga kepikiran, kenapa bisnis motivasi dan training saat ini laku keras. Apa mungkin disebabkan oleh konsumen yang mengalami krisis motivasi atau bahkan krisis jati diri. Sebagai bahan pertimbangan, biasanya para produsen memperhatikan pangsa pasar dan menciptakan sesuatu yang menjadi kebutuhan para konsumen.
Nah pertanyaannya, adakah tutorial eksak untuk mencapai kebahagiaan yang berlaku sepanjang hidup? Yang apabila mempraktikkannya Anda hanya akan bahagia dan lepas dari segala jenis penderitaan?
Mungkin saja jawabannya adalah mustahil. Sebab diakui atau tidak Saya dan Anda sekalian pasti sedang atau akan berada dalam suatu masalah, atau tekanan dari keluarga, pasangan, teman atau bahkan diri sendiri. Sesekali kita butuh motivasi, namun dalam hal ini yang paling dibutuhkan adalah control diri, sikap. Kesimpulannya, kita perlu belajar mengatasi masalah dan tekanan yang tiada habisnya.
Menurut Hurlock ketika emosi timbul pada individu terdapat energi fisik yang disiapkan untuk bertindak. Apabila energi fisik tersebut tidak dilepaskan keseimbangan tubuh akan terganggu. Demikian pula halnya, apabila keadaan mental yang menyertai emosi tidak ditangani secara tepat dapat menimbulkan sikap yang tidak menyenangkan sehingga penyesuaian pribadi dan sosial kurang baik.
Maka oleh sebab itu, kita perlu melakukan pembersihan sistem energi yang terkurung agar ekspresi emosi dapat dikendalikan. Dalam ilmu psikologi hal tersebut dikenal sebagai katarsis emosi. Katarsis adalah salah satu teknik untuk menyalurkan emosi yang terpendam, atau pelepasan kecemasan dan ketegangan yang ada dalam diri individu. Istilah katarsis sendiri dipopulerkan oleh seorang pelopor psikoanalisa, Sigmund Freud. Meski katarsis emosi belum tentu menghilangkan beban yang menjadi sebab luapan emosi, akan tetapi setidaknya dapat mengurangi beban akibat gejolak emosi.
Untuk melakukan katarsis Anda perlu mencari cara untuk mengekspresikannya. Beberapa orang memilih menangis, tertawa, bernyanyi, menulis, bahkan berbicara sendiri. Namun jika Anda termasuk orang yang serius Anda bisa menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif, bekerja, bermain bola atau berbagi cerita kepada orang terpercaya.
Bravo!