Kenapa Mereka Memutuskan Melajang?
Sahabat Ruangbaca, kalian pernah menjumpai seseorang yang sudah cukup berusia namun masih hidup melajang? Kenapa sih mereka memilih melajang? Apa mereka tidak kesepian? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya seputar ini.
Baiklah, kita akan membahasnya. Tapi sebelum masuk dalam pembalasan yang lebih serius, kalian sudah membaca artikel artikel sebelumnya nggak? Soalnya artikel yang saya tulis memiliki kesinambungan lho...
Oh iya, kembali pada fokus ulasan!
Dalam masalah ini terdapat beberapa probabilitas yang memicu keraguan seseorang untuk membangun rumah tangga. Ujung-ujungnya mereka memilih untuk bahagia hidup melajang. Kenapa? Berikut beberapa alasan yang penulis dapat kumpulkan dan share. Joom kita simak bersama!
1. Tidak siap menikah
Kemungkinan pertama, takut pada pernikahan karena tidak siap membangun komitmen dengan orang lain yang notabene baru. Masuk akal dong jika ada rasa takut untuk memulai sebuah hubungan sama orang lain. Apalagi jika orang yang dijodohkan dengan kita adalah orang yang tidak kita kenal sama sekali. Perasaan was-was sudah pasti melanda
Baca juga: Menjadi Single Bahagia
2. Takut bosan pada pasangan
Beberapa orang cenderung cepat merasa bosan pada suatu dan beberapa hal. Nah apa. yang akan terjadi jika setiap bangun tidur, sarapan, makan siang, malam, hingga tidur lagi kita bertemu denganmu orang yang sama? Sudah gak kebayang betapa bosannya.
Bayangan-banyang seperti di atas membuat seseorang semakin khawatir, dan membuat dirinya terjebak ke dalam khayalan semu, yang sebenarnya tidak perlu di risaukan.
Baca juga; Hubungan yang baik
3. Takut mengalami KDRT
Untuk poin ini sangat miris ya sobat madam. Coba posisikan diri kita sebagai orang yang mengalami brokenhome. Melihat pertengkaran orang tua yang tidak ada habisnya dan atau tidak harmonis. Tentu itu akan membangun trauma dalam diri orang yang terlibat.
Kekerasan-kekerasan yang ia lihat dalam keluarga dan lingkungannya membangun rasa takut akan bahaya KDRT yang dapat menimpa dirinya setelah berkeluarga.
4. Takut tidak bahagia dan terkekang
Ini biasanya dipicu oleh kejadian yang terjadi di sekitar. Atau memang orang yang bersangkutan adalah pencinta kebebasan. Jadi membayangkan pernikahan sama halnya dengan hidup dalam jeruji penjara. Lebih-lebih sister nih, karena stigma masyarakat adalah perempuan sebaiknya tempatnya di rumah meliputi dapur, kasur, dan sumur.
Baca juga: Cara Tepat Memanfaatkan Pikiran
5. Trauma
Trauma bisa karena masa lalu atau karena melihat kejadian yang menimpa orang-orang sekitarnya atau bahkan karena pengalam pribadi yang tidak menyenangkan. Seperti gagal dalam mempertahankan beberapa hubungan yang sempat ia bangun dan bina. Akibat mengalami kisah cinta yang kurang beruntung. Nah kenyataan ini bisa membuat trauma juga.
Baca juga: Tuhan Maha Baik
Untuk sahabat Ruang Baca, jika di antara kalian kebetulan mengalami salah satu poin di atas atau bahkan sampai beberapa poin, maka sekarang sudah saatnya bangkit dari keterpurukan masa lalu. Benar, tidak ada yang bisa mengubah masa lalu, namun kita bisa membangun masa depan yang lebih baik. So, bangkitlah dan maafkan kesalahan yang terjadi di masa lalu.
Bravo!