Pukul Dua Belas Lewat Dua Puluh Menit
bagi: Asqa
Pukul dua belas lewat dua puluh menit,
beratus kilo meter di samping kamarmu,
mungkin aku telah rebah sebagaimana tanah
Tiada tahu bahwa semalam kau dalam beban pikiran.
Kudengar,
serak suaramu beradu dengan bunyi serangga
Hening.
Malam sudah dalam
Ah, bagaimana aku mendakwamu atas kesalahan yang tak kau lakukan?
Perlu kau tahu, aku menunggu tanpa batas waktu, maka apabila lelah, kau bisa sandarkan penatmu walau sebentar
Memang,
kadang-kadang tempias waktu menghujankan jarum
Kehidupan menjadi badai pasir yang sanggup menelan apa pun
Jadi, biarkan segala yang menghimpit dada
Barangkali dengan itu kita tumbuh menjadi karang dilaut-Nya
Madura, 2020